Thursday, May 8, 2014

Menghidupkan Mimpi ke Negeri Sakura

Halo temen-temen semua, di sini saya ingin memperkenalkan buku yang dibuat oleh anggota PPI-ON (Perhimpunan Pelajar Indonesia - Osaka Nara) yang merupakan bagian dari PPI Jepang. Buku ini berjudul: "Menghidupkan Mimpi ke Negeri Sakura" yang mengisahkan perjuangan teman-teman kita dalam berusaha melanjutkan pendidikan mereka di Jepang. Usaha mencara beasiswa, panjatan doa, segala halangan dan rintangannya. Buku ini diharapkan bisa menginspirasi teman-teman yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi terutama ke negeri sakura.

Untuk membantu memperkenalkan buku ini, teman-teman dari PPI-ON sudah membuatkan video mengenai buku ini:


Keuntungan yang didapatkan dari buku ini juga akan disumbangkan kepada TIF (Taiyou Indonesia Foundation) yang merupakan organisasi yang membantu adik-adik kita di Indonesia yang kurang mampu untuk membiayai pendidikan dan memperbaiki sekolah-sekolah di daerah terpencil di Indonesia.

Buku ini bisa didapatkan dengan mudah di toko buku di Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Dengan inspirasi, memberi sejuta arti :D.

Sunday, January 26, 2014

成人式:Kesempatan Menulis di Selebaran Informasi Gereja

Tiga kanji yang ada di judul tulisan ini adalah 成人式(せいじんしき/seijinshiki), yaitu sebuah upacara yang dimiliki orang Jepang untuk merayakan kedewasaan seseorang (coming of age ceremony) yang diadakan pada hari Senin minggu kedua bulan Januari. Di Jepang, seseorang dianggap dewasa ketika mereka menginjak umur 20 tahun, tidak terkecuali laki-laki atau perempuan. Ketika berusia 20 tahun mereka diberikan hak untuk memberikan suara untuk pemilu, untuk minum minuman beralkohol, untuk memiliki SIM dll. Mereka juga punya kewajiban seperti membayar asuransi pensiun untuk hari tua mereka.

Sebagai orang Indonesia, pada awalnya gw merasa kalo hari tersebut ga terlalu spesial. Tapi di gereja tempat gw biasa pergi juga merayakan perayaan tersebut dengan misa khusus untuk 新成人(orang dewasa baru) sehingga pas hari minggu sebelum hari H nya para "orang dewasa baru" datang dengan jas dan biasanya untuk para perempuan mereka akan memakai kimono (pakaian tradisional Jepang). Hanya satu sebenernya yang pengen gw liat pas seijinshiki ini, yaitu liat cewe Jepang pake kimono.

Jadi pas hari itu yang bakal dirayain ada 6 orang. Perlu diketahui kalo orang Jepang yang beragama Katolik ngga banyak dan jarang anak muda yang pergi ke gereja. Jadi kalo pergi ke gereja banyakan para orang tua saja (baca: kakek2 dan nenek2). Buat orang Jepang sendiri, hari seijinshiki adalah hari untuk reuni dengan teman2 sekolah lama mereka, karena pada hari tersebut mereka pulang  ke tempat kelahiran mereka.

Lanjut ke inti cerita, kalo gw diberikan kesempatan untuk menulis semacam: impresi (感想) mengenai seijinshiki kali ini untuk dimuat di selebaran informasi gereja. Gw senang dapet kesempatan ini karena tulisan gw bakal dibaca sama seluruh orang gereja dan ga lupa juga gw mencantumkan sedikit mengenai CC :D. Jadi ini dia hasil print out nya:

Tulisan gw di tengah + logo SJ

Halaman depan berita 成人式





















Ini adalah pertama kalinya tulisan gw dalam bahasa Jepang secara resmi dipublikasikan. Biarpun lingkupnya kecil tapi gw rasa ini jadi pengalaman yang cukup berkesan buat gw di hari kedewasaan itu sehingga gw ingin berbagi pengalaman di blog kecil ini hehe.

Tulisannya ga terlalu panjang, tapi di sana gw sedikit menjelaskan kalo di Indonesia itu seseorang dianggap sudah dewasa sejak umur 17 tahun dan sedikit keadaan mengenai gereja di Indonesia dan ga lupa gw tulis Ad Maiorem dei Gloriam di akhir tulisan dan sedikit mengenai penjelasannya.

Sekian mengenai sedikit pengalaman yang gw mau bagi pas seijinshiki di Jepang. Pas hari H seijinshikinya ada lagi perayaan yang diadakan oleh pemerintah daerah kota Minoo. Dan di sana pertama kalinya gw menang undian berhadiah dan dapet tiket gratis buat 2 orang main di amusement park gitu gratis selama 5 jam. Di amusement parknya ada bowling, karaoke, mini golf dll. Sama gw juga dapet tiket gratis masuk 温泉 /permandian air panas :D.

Kupon yang gw dapet pas 成人式

Saturday, January 18, 2014

Kota Minoo, Osaka: Kota yang Ramah bagi Penduduknya

Setelah menempuh setengah perjalanan semester 2 di Osaka Univ, gw berpikir untuk melakukan kegiatan lain selain belajar. Semester kemaren dan semester ini cukup menghabiskan waktu gw untuk belajar. Semester kemaren buat penyesuaian juga, dan semester ini gw pengen ngabisin mata kuliah umum biar semester-semester selanjutnya gw bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain.

Kegiatan yang muncul di pikiran gw itu adalah menjadi sukarelawan atau dalam bahasa Jepangnya: ボランティア. Sebenernya udah lama gw pengen jadi sukarelawan di daerah tempat sekitar gw atau di mana pun juga. Tapi pas sekolah bahasa dan tahun pertama di univ cukup membuat gw kewalahan dengan tugas-tugasnya.

Langsung aja ke inti cerita, pas liburan musim dingin gw nyari2 di internet tentang kegiatan sukarelawan di kota tempat gw tinggal di Minoo, Osaka. Kota Minoo bukan kota yang ada di pusat Osaka, melainkan aga di pinggiran dan sangat dekat dengan kampus-kampus Osaka Univ. Setelah gw cari- cari di internet gw menemukan:
Ketiganya adalah kegiatan sukarelawan yang ada di kota tempat gw tinggal. Yang paling atas adalah kegiatan sukarelawan yang diadakan untuk orang-orang asing yang ada di kota Minoo. Secara sekarang banyak banget orang asing yang masuk ke Jepang karena jumlah orang Jepang yang makin sedikit dan mereka tetep butuh tenaga kerja yang berkualitas.

Yang kedua adalah kegiatan sukarelawan secara umum: buat adain kegiatan sosial misalkan, bersihin taman umum, dll. Dan yang ketiga adalah semacam volunteer center  buat orang-orang yang mau berpartisipasi dalam kegiatan sukarela.

Karena gw orang asing, jadi gw memutuskan untuk ikut kegiatan sukarela yang pertama. Gw datang ke sana bukan sebagai orang yang minta bantuan loh ya (hehehe). Gw pikir siapa tahu aja ada anak orang Indonesia lain yang lagi kesulitan dengan bahasa Jepangnya atau apalah atau juga siapa tahu gw bisa bantu2 anak2 dari negara lain yang ga bisa bahasa Jepang sama sekali, jadinya gw memutuskan untuk pergi ke sana.


箕面市国際交流協会

Jaraknya ga jauh dari apartment gw, cuma lima menit kalo naik sepeda. Sampe di sana gw ketemu staffnya lalu staffnya dengan ramah menjelaskan kegiatan-kegiatan sukarelawan yang ada di sana. Ada kegiatan membantu belajar anak-anak. Ada kegiatan untuk membantu menjalankan festival-festival. Di sana juga ada kelas bahasa Jepang gratis. Juga ada ruang cafe buat orang-orang yang datang ke sana beristirahat, cafenya juga dipake buat kumpul2 orang-orang asing yang ada di kota Minoo. Tempatnya amat sangat nyaman, jauh dari bayangan gw dr kantor pemerintahan yang ada di Indonesia.

Setelah gw mendaftarkan diri gw nyempetin buat muter2 itu gedung. di lantai satu itu adalah resepsionis, cafe, dan perpustakaan. Perpustakaannya kecil tapi nyaman. Banyak anak-anak main di sana. Ada tempat baca anaknya dan gw kalo gw perhatiin, kumpulan bukunya adalah sumbangan dari penduduk setempat juga. Banyak orang tua yang juga temenin anaknya baca dan bermain di sana.

Cafenya juga dikerjakan oleh sukarelawan. Per hari petugas masaknya ganti2. Dan yang uniknya petugas masaknya dikelompokan berdasarkan kewarganegaraannya. Jadi perharinya masakannya beda2. Satu hari bisa jadi cafe menu India, cafe menu Vietnam, cafe menu Indonesia, dll.

Di lantai dua ada playground kecil buat anak2 dan ada kelas2 buat para sukarelawan mengajarkan bahasa Jepang gratis kepada orang asing yang ada di kota Minoo. Dan yang gw kaget adalah ada juga ruangan khusus buat para sukarelawan. Gw ga nyangka kalo pemerintahan di Jepang udah memerhatikan hal-hal kecil seperti ini. Mereka menyediakan tempat yang sangat baik buat anak-anak tumbuh berkembang bersama anak-anak lain seperti perpustakaan dan playground. Mereka juga memerhatikan orang-orang asing yang kesulitan dalam bahasa Jepang dan memberikan tempat khusus yang sangat nyaman buat mereka untuk belajar.

Kondisi Gedung Lantai 2: ada tempat main anak dan ruang kelas

Dan yang bikin gw paling kaget adalah mereka juga mengorganisir dengan sangat baik orang2 yang ingin ikut dalam kegiatan-kegiatan sukarela yang ada di sana. Mereka punya jaringan tersendiri buat kegiatan ini dan setiap ada yang butuh sukarelawan, mereka akan datang ke tempat ini dan tempat ini udah punya daftar list orang-orang yang paling mampu membantu pekerjaan tersebut. Hal ini yang belom pernah terpintas di kepala gw.

Ruangan Khusus untuk para Sukarelawan

Lalu gw bertanya di kepala gw, pernah ga ya pemerintah di Jakarta berpikir sampai di sini? Punya ga sih mereka master plan untuk membuat kota yang sangat ramah buat para penduduknya secara cuma-cuma? Yang gw tahu sekarang di Jakarta itu banyak banget mall yang menurut gw itu hanya tempat buat bermain orang kelas menengah ke atas.

Tapi gw cukup senang dengan pemerintah Jakarta sekarang yang mulai membuat banyak taman kota. Taman kota juga penting buat para penduduk supaya mereka bisa beristirahat dan bersosialisasi dengan penduduk-penduduk lainnya.

Gw tahu di Jakarta masih banyak masalah lain yang lebih penting dari ini. Wagub Ahok sering bilang sekarang dia lagi bikin otak, perut, dan dompet orang Jakarta penuh. Hal itu emang mendasar, tp tentunya setelah ketiga itu terpenuhi gw berharap Jakarta bisa menjadi kota yang ramah untuk ditinggali penduduknya.

Oh ya kota Minoo juga punya website yang cukup keren:
Website Kota Minoo

Friday, January 17, 2014

受身ー負ける練習ー

『成人式の時に矢野神父様からもらったメッセージ』

柔道の基本は受身
受身とは投げ飛ばされる練習 人の前で叩きつけられる練習
人の前でころぶ練習 人の前でまける練習です。

つまり、人の前で失敗をしたり 恥をさらす練習です。
自分のカッコ悪さを
多くの人の前で ぶざまにさらけ出す練習
それが受身です。

柔道の基本では
カッコよく勝つことを教えない
素直にころぶことを教える いさぎよく負ける事を教える

長い人生には
カッコよく勝つことよりも
ぶざまに負けたり
だらしなく恥をさらす事のほうが はるかに多いからです。
しかも、本腰を入れて 負ける事を教える

その代わり
ころんでもすぐ起き上がる 負けてもすぐ立ち直る
それが受身の極意
極意が身につけば達人だ

若者よ 失敗を気にするな
負けるときにはさらりと負けるがいい
口惜しいときには「こんちくしょう!!」
と、正直に叫ぶがいい 弁解なんか一切するな
泣きたいときには 思いきり泣くがいい
やせ我慢などすることはない

その代わり
スカッーと泣いて ケロリと止めるんだ
早くから勝つことを覚えるな
負けることうんと学べ 恥をさらすことにうまくなれ
そして 下積みや下動きの 苦しみをたっぷり体験することだ
体験したものは身につく
身についたものー それは本物だ

若者よ
頭と体の柔らかいうちに 受身をうんと習っておけ
受身さえ身につけておけば
何回失敗しても
すぐ立ち直ることができるから

そして
負け方や受身の ほんとうに身についた人間が
世の中の悲しみや苦しみに耐えて
人(他人)の胸の痛みを 心の底から理解できる
やさしく暖かい人間になれるんです。

そういう悲しみに耐えた 暖かいこころの人間のことを
観音さま、仏さま、 と よぶんです。