Showing posts with label school activities. Show all posts
Showing posts with label school activities. Show all posts

Saturday, September 21, 2019

You Just Don't Know Yet -- A positive story --

Hello para pembaca! Udah lama banget nih gw ngga nulis di blog gw ini hehe.. Beberapa bulan yang lalu gw dapet mention di twitter kalo ada orang yang menunggu post baru di blog gw ini, kaget dan seneng juga, semoga hal-hal yang gw tulis di sini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membaca. Btw sekarang gw udah bukan mahasiswa lagi, semoga gw jadi punya lebih banyak waktu untuk mengayunkan pena di sini.

Kali ini gw mau menulis mengenai hal yang ngga terlalu berat hehe.. Ini based on my personal experience dan cukup mengena di hati gw.

Jadi beberapa minggu yang lalu, gw diundang untuk makan bakso di rumah seorang teman dan senior lama orang Indonesia. Teman ini adalah teman saya ketika berorganisasi di PPI ON. Untuk yang ngga tau, PPI ON itu adalah Persatuan Pelajar Indonesia Osaka-Nara. Gw pernah diamanahkan menjadi ketua periode 2015/16. Nah teman ini juga pernah menjadi pengurus PPI ON, sudah berkeluarga, menikah dengan teman saya juga yang juga mantan pengurus hehe.. Sekarang mereka udah punya 1 anak, kerja di Toshiba dan Hitachi, greget deh pokoknya :)

Setelah makan bakso, kita punya waktu untuk ngobrol-ngobrol santai dengan temen cowo gw ini (kita kasih inisial mas A aja biar gampang). Mas A ini dan istrinya adalah lulusan S3 dari Osaka University. Untuk sedikit latar belakang aja, cari kerja di Jepang itu lumayan susah-susah gampang, tingkat kesulitan dipengaruhi beberapa faktor yang salah satunya kemampuan bahasa Jepang. Selama gw bertugas sebagai ketua PPI, banyak tuh teman-teman yang nanya tips-tips shukatsu (就活, cari kerja) di Jepang, curhat-curhat karena keunikan dan kesulitan tata cara shukatsu, atau minta tolong diterjemahin CV-nya. Ada juga cerita sedih teman harus pulang karena ngga dapet kerja, pokoknya lumayan rempong deh.

Nah karena mas A dan istrinya keren banget bisa kerja di perusahaan ternama di Jepang, pas ngobrol-ngobrol santai gw nanya donk ke dia penasaran gimana dulu prosesnya dari Osaka bisa sampai ke Tokyo, karena gw dulu yang duluan pindahan ke Tokyo, kira-kira begini percakapannya.

Gw: Wih kok lu keren sih sekarang bisa kerja di Toshiba, dulu gimana tuh prosesnya?
Mas A: Wah kan lu dulu yang post lowongannya Cos, wkwk (Orangnya emang suka ketawa dan bercanda)
Gw: What? Serius lo?
Mas A: iya dulu pernah di grup PPI, kayaknya itu elu deh.

Gw kaget dan seneng juga. Jujur gw juga ngga inget pernah ngepost lowongan Toshiba di grup PPI. Emang pas jadi ketua PPI itu, pastinya lu dapat banyak info dari pihak luar yang minta diteruskan ke anggota, karena komunitasnya lumayan besar, anggotanya sekitar 80-100 orang, sehingga info-info tersebut harus di pilah dan yang penting kita teruskan ke milis atau grup chat anggota. Tapi karena emang lumayan banyak, kita jadi emang forward aja, tanpa pikir terlalu panjang apakah info itu berdampak atau ngga.

Terus gw lanjut bertanya,

Gw: Terus istri lu gimana tuh prosesnya? Hebat juga loh kerja di Hitachi.
Mas A: Nah kalo dia dari TOP Career Cos, itu juga elu yang post haha.
Gw: ... (speechless)

Kalo si TOP Career ini gw inget! Emang pas gw mengemban tugas ada salah satu agentnya yang selalu ngontakin gw buat minta di-forward-in lowongan-lowongan atau job fair nya mereka. Tapi gw beneran ngga nyangka ada yang nyangkut kerjaan dari situ, soalnya cerita sedih cari kerja yang gw bilang di paragraf di atas juga berhubungan dengan TOP Career. Gw makin kaget dan pastinya seneng juga mendengar jawaban dari Mas A. Kaget dan seneng karena ternyata dari suatu hal kecil yang terkadang males gw dan tim pengurus lakuin, berdampak lumayan besar buat kehidupan seseorang.

Moral cerita: Terkadang lu tuh ngga tau, suatu hal positif yang lu lakukan, biarpun kecil, bisa berdampak besar untuk kehidupan orang lain. Gw bisa aja dengan mudah meng-ignore agent TOP Career atau membiarkan lowongan-lowongan kerja yang masuk ke inbox gw, karena waktu itu gw memang lumayan sibuk kuliah. Tapi dengan pengalaman kecil ini, gw jadi lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal positif lainnya, yang mungkin gw ga tau apa efeknya di kemudian hari. Gw cuma berharap, keberadaan gw di dunia ini bisa berpengaruh positif buat orang-orang di sekitar gw, dan harapan inilah yang menjadi kunci motivasi gw untuk terus berkarya dari hari ke hari, sehingga pengalaman yang gw jabarkan di atas adalah pengalaman menyentuh dan berarti buat gw.

Khusus untuk para ketua dan pengurus PPI di luar sana yang masih mengemban tugas, gw berharap cerita ini juga bisa menjadi motivasi untuk terus berjuang dan berkarya, karena gw mengalami sendiri senang-susah dan sibuk-sibuknya jadi ketua PPI. Gw juga pernah berada dalam kondisi kritis dan aga stress dengan tekanan kesibukan kuliah dan beban jadi ketua PPI. Ini juga alasan kenapa gw mau menulis hal ini di blog gw ini hehe..

Tentunya, I also want to give the credits to my team! Setelah gw liat-liat lagi websitenya, ternyata masih ada gambar susunan kepengurusan pas gw mengemban tugas, untuk yang berminat liat bisa klik link di bawah ini.

Susunan kepengurusan PPI ON 2015/16

I really wish them doing well in life, karena jujur gw udah ngga terlalu sering ngontak mereka, apalagi setelah gw pindahan ke Tokyo. They were a great and really helpful team. I also wish Mas A and his family a happy life, biar tetep greget dan keren :). Terima kasih juga untuk kalian yang udah baca sampai habis dan sampai sekarang, apalagi untuk yang udah nungguin artikel baru di blog ini.

Always BE POSITIVE! :)

Tuesday, August 23, 2016

大阪大院入試で問題ミス 合否影響なし 受験者146人全員正解に

大阪大は23日、大学院の博士前期課程一般入試で、筆記試験の問題文に誤りがあったと発表した。誤った記載に関連する設問について、受験した146人全員を正解とし、合否に影響はなかった。
 大阪大によると、7月30日に行われた「情報工学」の筆記試験で、アルゴリズムとプログラミングに関する問題文中の英数字に誤りがあった。
 試験後の8月3日に受験者から指摘があり発覚。誤った記載が影響する2問(500点中50点分)を全員正解とした。受験者にはホームページや謝罪文の郵送により説明する予定。
 大学は「問題作成者以外によるチェック体制をさらに強化する」としている。
http://www.sankei.com/smp/west/news/160823/wst1608230055-s1.html

Friday, August 19, 2016

[工学部ブログ] Summer in Japan = Fireworks!

Summer in Japan is really hot, even for me, who is Indonesian. Sometimes it gets to around 38 degree C and the felt temperature is even higher because of its humidity. Although it feels so hot, I still think summer is still better than winter. (笑)

One thing that makes summer in Japan different than any other place is the existence of fireworks. I think it is a tradition in Japan to have firework festivals in each prefecture or area to compete with others. And I also think Japanese firework is one of the best in the world. I have ever seen one in Tokyo that showed Pikachu's face after its burst. I was very surprised when I saw that one.

This summer I have been very busy with experiments, grad school entrance exams, Indonesian Student Association things so I decided not to go to any of the festival. But, 2 weeks ago I had a chance to view the fireworks from Kujiraya, the curry canteen located in Suita Campus. It was very beautiful and slightly reduced the tense of this year's summer.

I will show you the picture, but because of the limitation of my camera, it doesn't look similar to the real one. So big isnt it? :P
See ya.


Friday, October 28, 2011

Hari-hari di ITB sebagai CISO

Wah udah ga kerasa banget kalo sekarang udah 3 bulanan lah di ITB. Seru, asik, cape, bete, dan teman-temannya itu udah sering dirasain di kampus ini haha. Udah dapet juga cukup banyak pengalaman yang baru-baru yang belum pernah dirasain di SMA dan pengalamannya asik banget.

Jadi sebagai mahasiswa ITB yang baru ini, dulu waktu OHU (Open House Unit) gw daftar sebuah unit yang namanya ISO (ITB Student Orchestra). Ini adalah sebuah unit kesenian yang gw rasa bermuara pada simfoni orkestra gitu. Karena gw cukup tertarik untuk mengikuti unit ini maka gw daftar.

Setelah daftar unit ini, ada yang namanya PAB (Penerimaan Anggota Baru). Acaranya itu terdiri dari movement-movement yang isinya merupakan perkenalan dengan unit itu sendiri. Sejarahnya, badan pengurusnya, dll. Acara ini intinya adalah sebagai kaderisasi kita yang baru daftar supaya bisa tergabung dalam organisasi ISO itu sendiri, dan yang baru daftar disebut CISO (Calon ITB Student Orchestra) karena kita angkatan 2011 maka namanya adalah CISO 2011! Yey

Klo menurut gw sebagai CISO, acara PAB ini sih cukup melelahkan. Karena diadainnya setiap hari Sabtu dan hari Sabtu pagi gw juga berenang jadi setiap Sabtu gw lumayan sering tepar. Tapi apa yang gw dapatkan sebanding lah dengan apa yang gw lakukan. Gw merasa dapat pengalaman yang luar biasa hebat. Paling ngga buat diri gw sendiri saat ini.

Jadi semuanya itu berasal dari movement 2. (Movement itu adalah nama acara di PAB). Jadi waktu itu juga gw telat datang movement soalnya waktu itu ada tes lomba programming juga. Lombanya itu Gemastik klo ga salah. Nah udah dateng ke movement, terus duduk. Dengerin ada Kak Arya ngomong di depan ngejelasin tentang format orkestra gitu deh. Karena gw udah cape juga ya udah gw dengerin aja dengan seksama. Hahaha

Nah hal yang bener2 merubah hidup gw paling ngga selama di ITB adalah setelah penjelasan mengenai orkestra. Kan disuruh istirahat tuh, terus gw sama Atin makan di Ganyang. Abis makan kumpul di RLB lagi dan ternyata ada pemilihan ketua angkatan dan Mini Konser. Jeng-jeng! Pada awal pengumuman itupun gw ga merasa ada sesuatu yang spesial ntah kenapa. Tapi ternyata inilah yang mengubah gw.

Di saat itu kita kumpul melingkar dan ntah kenapa ada satu anak cwo dan satu anak cewe yang bernama rifky dan mei memegang cukup kendali di forum itu. Saat itu rifky nanya siapa yang mau jadi ketua angkatan dan tidak ada yang menjawab sama sekali malah ada anggota yang menunjuk rifky sendiri sebagai ketua angkatan. Nah karena beneran lagi ga ada yang mau menjadi ketua angkatan akhirnya RIfky lah yang jadi ketua angkatan. Selanjutnya Rifky nanya siapa yang mau menjadi ketua MIKON (Mini Konser) dan kembali keadaan senyap.

Ntah ada angin apa, tiba-tiba gw pengen coba jadi ketua. Sebenernya ga tiba2 juga sih emang gw pernah pengen jadi ketua acara cuma aja ga pernah kesampean sampai hari itu dan di detik itu. Tapi waktu itu juga gw masih amat sangat ragu-ragu. Tapi itu forum bener2 sepi dan ngga ada satupun orang yang berindikasi buat angkat tangan. Terus gw ngomong ke Atin: "Tin gw pengen coba nih jadi ketua". Terus Atin bilang: "coba lah Cos". Gw: "Tapi gw takut nih". Atin: "Nanti gw bantuin deh". Ntah ada angin atau apa gw makin pengen coba haha.

Forum itu tetep aja sepi banget dari awal ampe akhir dan akhirnya dengan kekuatan ntah apa mungkin yang di atas juga udah nyuruh gw. Gw angkat tangan! Wow untuk pertama kalinya gw mengajukan diri sebagai ketua acara. Senang tegang takut semua jadi satu parah. Dan kalo gw inget sekarang, kalo aja gw ga angkat tangan waktu itu pasti sekarang gw udah nyesel parah.

Yah gitulah penggalan cerita awal yang mengubah kesehariaan gw di ITB. Setelah pemilihan itu gw langsung minta orang2 buat jadi kepala divisi dan orang-orang tersebut emang hebat hebat: ada akbar, rifky, arinda, ria, rina, uli, rey, munggaran, dede, dan bena. Kebanyakan dari mereka mengajukan diri untuk ngebantuin gw.

Gimana kerjaan jadi ketua? Sibuk yang jelas, tapi ntah kenapa gw sangat menikmatinya. Toh gw merasa gw mendapatkan yang belum tentu orang lain dapat. Kayak mimpin rapat, ngomong di depan umum, memengaruhi pendapat orang, ngatur jalannya sebuah acara, yaaa skill managerial lah yang sebelumnya jarang banget gw dapat di SMA yang karena gw bukan anggota OSIS dan gw belajar banyak banget dari sana. Kita juga belajar jualan kue, jualan yogurt di Car Free Day, ngamen bareng di Car Free Day. We all had a lot of things to do but we also had a lot of fun.

Jangan dibilang, kalo gw masih di rumah pasti kepala gw udah dipenggal orang rumah. Gimana ngga, hampir setiap hari gw pulang lebih dari jam 10. Malah kadang-kadang jam 12. Ada aja lah yang dikerjain, ada rapat panitia inti, ada rapat dadakan yang diadain sama panitia PAB lah pokoknya banyak lah. Gimana pelajaran gw? Yaaa kalo tugas sih pasti gw kerjain, tapi kalo waktu belajar pasti jadi berkurang sejalan juga dengan berkurangnya waktu ngurus diri sendiri seperti jadi ga sempet beresin kamar dll.

Tapi semua emang ga selancar yang gw bayangkan kok. Gw juga menemukan banyak masalah diantara gw dengan kadiv-kadiv gw dan dengan juga anggotanya. Ada masalah di divisi musik ada juga masalah di divisi dekorasi tapi itu semua pada akhirnya bisa terselesaikan juga.

Sebenernya banyak banget yang pengen gw share dari pengalaman gw ini, Cuma ntah kenapa karena emang terlalu banyak jadi gw ga bisa cerita semua. Yang jelas kira-kira satu bulan gw menghabiskan waktu gw buat yang namanya Mini Konser CISO 2011 yang berjudul "Denting Pusaka : Simfoni Warna dalam Detak Asa" dan menurut gw ini adalah acara yang sangat keren dan gw sangat senang bisa paling tidak mencoba untuk mengepalai sebuah acara dan hasilnya cukup memuaskan.

Ini gambar poster akhir buat publikasi, Mini Konser CISO 2011.

Di Mini Konser ini gw juga menemukan banyak teman, dari latar yang berbeda-beda. Mereka semua asik-asik dan juga saling membantu supaya mini konsernya berjalan dengan baik. Ada yang bisa conduct, ada yang jago main biola, ada yang jago main gitar. Pokoknya nemuin orang-orang hebat deh.

Seperti yang dilihat di atas, acaranya itu tanggal 22 Oktober beberapa hari yang lalu. Dan sekarang kita lagi disuruh bikin LPJ buat acara ini. Oh ya setelah acara ini juga kita dilantik jadi ISO, jadinya kita sekarang bisa tidur-tiduran di RLB (ruang latihan bersama sekalian ngerjain yang lain, contoh: LPJ haha). Di ISO asik lah pokoknya: kakak2nya baik-baik, banyak yang bisa dipelajarin, semoga gw betah di ISO dan bisa berguna.

Ya jadi kira2 itulah cerita gw yang mengubah gw akhir-akhir ini. Gw dapat banyak banget pengalaman baru yang berawal dari sebuah angkat tangan pada waktu movement 2. Waktu acara Mikon nya selesai langsung gw teringat andai aja waktu movement dua gw ngga angkat tangan gw.

Yang bikin gw seneng juga adalah gw udah mulai punya temen2 di ITB yang seandainya gw diizinkan Tuhan untuk sekolah di luar negri, gw seneng karena gw udah sempet berkarya di ITB biarpun hanya dalam sebuah acara kecil yang menurut gw amat sangat berharga. Terima kasih Tuhan :)

Wednesday, July 6, 2011

Ketika Tunas Bawang Mulai Muncul Keluar

Kemarin pagi, tanpa kesengajaan, saya pergi ke SD lama saya, yakni SD Santa Maria Fatima. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk ke tempat ini, tapi karena saya pergi bersama ibu dan adik saya, beliau mengajak saya untuk menunggu sejenak di tempat ini sembari adik saya mendapatkan giliran cap 3 jari.

SD saya adalah SD yang spesial buat saya, semua anak dalam anggota keluarga saya mengenyam pendidikan dasar semua di sekolah ini. Saya juga tidak mengetahui mengapa ayah dan ibu saya memilih SD ini, selain letaknya yang kurang strategis dari rumah dan di kala SD-SD lain menawarkan segunung prestasi, ayah dan ibu saya tetap mempercayakan SD tersebut sebagai tempat semua anak mereka mengenyam pendidikan dasar.

Sekolah dasar ini berumur cukup tua, jika tidak salah ketika saya duduk di bangku kelas lima, sekolah ini sudah memperingati umurnya yang ke 144 th. Gedungnya merupakan gedung bekas kolonial Belanda. Menurut beberapa guru dan pegawai dan juga gossip beberapa anak di SD ini, gedung ini merupakan bekas rumah sakit Belanda dan cukup banyak cerita dan mitos mengenai hantu berkeliaran di sekolah ini.

Kira-kira begitulah penjelasan SD tempat saya mengenyam pendidikan dulu. Saat saya mennunggu adik saya mengurusi cap 3 jari, saya berjalan mengitari sekolah ini. Sejenak muncul kenangan-kenangan yang masih saya ingat persis ketika saya bersekolah di sini. Siapa menyangka saya sudah sampai bangku kuliah dan semuanya berawal dari gedung tua ini dan berkat bimbingan dan kasih sayang guru-guru di sekolah ini.

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah kapel dan biara, tempat ini adalah tempat yang cukup ditakuti oleh anak-anak, karena dulu setiap ada anak-anak yang main ke sana, entah ada seorang guru atau suster yang memarahi mereka dan menyuruh mereka keluar. Saya hanya tersenyuum ketika ada seorang suster datang menghampiri saya dan berjalan melalui saya. Semuanya masih teringat jelas ketika saya masih senang berlari ke sana sini melalui biara bersama teman-teman saya.

Gua Maria juga menjadi tempat yang mengenang untuk saya. Dulu, setiap Sabtu pagi, kamu murid SD ini berkumpul bersama untuk berdoa dan bernyanyi di pagi hari. Semuanya duduk mengitari Gua ini lalu ada seorang guru yang memimpin kami berdoa dan bernyanyi. Beberapa lagu yang saya ingat seperti burung pipit yang kecil, laskar Kristus dll.

Tempat berikutnya adalah ruangan kelas 4c, saya tidak bisa masuk ruangan tersebut, karena tuangan tersebut di kunci. Namun, ada celah pada jendelanya sehingga saya bisa melihat ke dalam. Ketika saya melihat ke dalam, langsung muncullah bayang2 ketika masih saya SD. Dan persis di jendela tempat saya melihat ke dalam adalah tempat saya dulu menaruh dan memelihara bawang.

Dahulu kami mendapatkan tugas untuk memelihara bawang bombay. Sebenarnya tidak terlalu sulit menanam tanaman yang satu ini. Kami hanya di suruh membawa tempat selai roti seperti morin dan bawang bombay yang aga besar, lalu bawang tersebut di tarugh diatas tempat selai tersebut yang telah diisi air. Namun, menanam bawang perlu kesabaran, ketelitian, dan kehati-hatian. Karena tanaman tersebut mudah sekali busuk jika air di dalam toples lupa untuk diganti.

Seperti yang dikatakan di paragraf awal, bahwa SD saya ini sangat kurang strategis dari rumah, saya sudah terbiasa bangun jam 1/2 5 pagi dan berangkat jam 5 15 ke sekolah. Hal ini dikarenakan saya diantar ayah saya yang juga setelah mengantar saya harus ke kantor pukul 7. Tak ayal lagi, saya biasa sampai di sekolah ini pukul 6 atau masih gelap gulita. Dan salah satu kegiatan yang saya ingat di pagi hari adalah merawat bawang saya :)

Pada saat saya sampai di sekolah, biasanya saya langsung masuk ke kelas dan mengambil tempat selai roti berbawang tersebut, air bekas semalam saya ganti dengan air dari wastafel yang baru. Itulah rutinitas yang saya lakukan hampir setiap pagi di kelas 4, dan hal itu tidak sia-sia muncullah entah tunas atau daun dari ujung bawang tersebut pada hari ke 3 atau ke 4 yang membuat saya sangat senang.

Di antara 30 anak yang merawat bawang-bawang tersebut, perlahan-lahan ada yang makin subur, ada juga yang menghasilkan bau tak sedap (baca:busuk). Yang berbau dibuang oleh guru saya karena sudah tidak dapat tumubuh lagi.

Lalu saya kembali berjalan ke depan kantin, saya langsung ingat bahwa saya pernah ngompol di sini. Seperti yang diketahui bahwa terkadang saat pagi gulita saya sudah sampai di sekolah ini, fasilitas sekolah seperti toilet belum lah dibuka karena tak jarang toilet belum dibuka. Untuk menjuju ke toilet, dibutuhkan akses melalui kantin yang terdapat dua lapis pintu. Pada pagi itu saya, menunggu karyawan untuk membukakan pintu tersebut, tapi karena karyawan lama sekali datang akhirnya saya ngompol di depan kantin. Hahaha, entah kenapa saya tidak buang air saja di selokan, padahal pada pagi itu, hari masih gelap dan belum ada siapa-siapa.

Kemudian saya memasuki aula olahraga, langsung teringat oleh saya bahwa saya pernah menjadi instruktur senam SKJ setiap hari Jumat. Guru saya menunjuk beberapa murid untuk maju ke depan dan dijadikan contoh dalam SKJ. Mengingat saya pernah menjadi instruktur SKJ, saya langsung berpikir bahwa saya berbakat jadi instruktur gym. Hahaha, tapi saya tidak mau karena banyak instruktur gym yang melambai. :p

Itu hanyalah sebagian kecil dari kenangan-kenangan yang saya bisa bagikan ke teman-teman. Saya tidak pernah menyesal bahwa saya mengenyam pendidikan dasar di sekolah ini. Bagi saya sekolah ini sudah sangat lebih dari cukup dalam mengajarkan saya budi pekerti, persahabatan, dan kasih sayang dibandingkan segudang prestasi yang ditonjolkan oleh sekolah sekolah lain. Sekarang saya mengerti mengapa ayah dan ibu saya menyekolahkan saya di tempat ini. Semoga saya bisa menjadi bawang-bawang yang berguna bagi orang lain :).

Wednesday, October 6, 2010

Unstable

It's been a long time since my last post. In that period of time, I gained many experiences which were joyful, sad, and even fantastic. I wrote about Oliver! in the last post. I would like to share activities that I had since that time.


After Oliver! Project was accomplished, I competed national computing olympiad (OSN) with my two friends, Aldibaraniz, the one who was the youngest of all, and William Agung Prabowo, one of my bestfriends that I have. We assumed that this year, AP (it stands for Agung Prabowo) have a great chances to get a medal in the last OSN. Nevertheless, we all promised each other to get medals each other and brought Canisius into national competition.


The preparation began before the OSK. Canicomp, an extracurricular which has only 5 people of tenth and eleventh graders, which were me, Aldibaraniz, William Agung Prabowo, Panji Wisesa, and Febrian Yuwono, is declining in its performance. I, who was chosen to be the leader of this organization, wanted a better future so canicomp could become a big extracurricular again as it was. We all struggled from zero to hero. Getting a new place to study was a very big change in canicomp since this extracurricular schedule had the same schedule as mulok had. So the new place which was beside multimedia room was a grace from God to this extracurricular.


Actually, I loved this extracurricular, why? Because since I was in junior high school, I was already taught about programming in this extracurricular. At that time, canicomp was a very big and very prestigious extracurricular (I thought). Ricky Jeremiah thought me about sequences of numbers that I did not understand at that time. But since then, I decided to join this extracurricular when I got to high school.


Days changed. We all passed in OSK test and very proud of this. The our next target is OSP. OSP was quite frightening I thought. Only ten people was selected from hundreds of people. Weeks changed. Ap did not pass the OSP test, but we praised God that Aldi still competed this competition as he was the youngest of all.


The OSN was in Medan. Many trainings we faced before we went to Medan. We got a lot of friends, Jessica, Dikra, Alif, Jonathan, Jennifer, and Gozali. They were great friends. We had great tutors too, they were Ricky Jeremiah (ex-canicomp), Reinardus Surya Pradhitya (ex-canicomp), and Angelina Veni. We were trained so we could face the oncoming OSN. First, we were trained in Bandung with Brian and then we were trained in Ancol.


(Fast forward, the story is too long)


Canisius had one bronze medal. It was a great achievement that we know last year we did not get anything. Canicomp had more than 20 people of new members. And national training will come. I must prepared for this that I have sacrificed a lot of things (also the reason I wrote this post). I want to thank to one person that I can't explain here and also the reason I chose “unstable” as the title.

Monday, April 26, 2010

Passing Days

Recently, I have just got a lot of experiences. Not only did I get from daily schooldays but especially from other activities. The most exciting and tiring one was Oliver! It was the title of Canisius Art Blast 2010. I was very happy being part of it. From this event I learned a lot of things such as teamwork, music, and managing time.

Since CWE took part in Canisius Art Blast, I had always been busy because of practicing French Horn. At first, I felt lazy but as time ran up I was happy and never regretted to be part of it. On those days, I always arrived at home at about 9 p.m. Therefore I did not do any homework during those days.

Another experience was a presenting idea in wali kota Jakarta Pusat. It became a very valuable experience that I had ever spoken in front of a lot of students, teachers, and governors. Thanks to Brian Limiardi, Ritter Willy, and Vincentius Sundah for everything!

Now I am facing the programming competition and I hope that I will win this competition. Oh ya, there's something special between me and someone who gave me T-Shirt in the last posting. Cheerio!

Thursday, February 19, 2009

It is not my Lucky Day

On February 17th, 2009, late in the evening, I came home. My body was very tired, but the next day, there were some projects such as Cinta Rasional summary, script of Laskar Pelangi, and Sociology summary. Therefore, I planned to sleep first in order to be able to do my projects freshly. Starting to sleep on 7.00 p.m. But I felt it was a very long sleep, and the truth was I got up at 10.00 p.m.

At that time, it was not a very good condition. I had to phone the others to make a script of a drama. However, before phoning my friends who are Bhayu DS, Toshiki, Kevin Konrad, and Erik Noverdian. My friend, Toshiki phoned me first and said, "Eh, malah tidur lagi lo, gw dah ngantuk nih, ayolah sekarang bikin drama." And I said ,"Sorry tosh, gw capeek banget, abis lat CWE." So, in a very short time, my friends and I were online and created a script of Laskar Pelangi.

Actually, the person who really did the script was Erik, I was glad having such great friends like them even though the script was not very good I thought, but they had golden hearts in helping others.

Next project I had to do was Cinta Rasional summary, I had to summarize 28 pages full of words! How come? I was very tired, and I had to do that?! Trying not to fall asleep but my body said a different thing, which meant I fell asleep.

The next morning, I woke up at 3.30 a.m and had nothing done. I was very afraid! I wanted to laugh but also wanted to cry. Hahahahaha, maybe some people are laughing when read this note, but really, I was used to submitting my projects on time. Thinking hard, and my head became brighter, I did that project in my laptop, so I could continue my project on the way to school. I arrived at school at 6.30 a.m and my project was almost done. After that I went to my CWE coordinator, Mr. Kasworo to use his printer to print my project. Oh Gosh, he gave me a hand! And I never realized that! So I could submit that project on time.

Let's fast forward the time, but it still on the same day. It was 2.00 p.m and Vincent W and I started programming contest. There were 4 questions we had to do and we just did two questions. Actually, the third question was done but I had no time to type it. It was ridiculous, However I was very disappointed because of that problem but the point that I had to learn was I had to know that there were so many people out there who was better or even greater than me and I had to beat them.

Saturday, November 15, 2008

Sweet Home, Wonogiri

I didn't know how happy I was, when I wrote this posting. Today was the day I got home from Watuireng Village, Giriwoyo, Wonogiri, Central Java. It was a wonderful experience living there and I would never regretted choosing live in "desa" for my social week.

On Sunday, November 9th 2008, I departed to Danan, Wonogiri. At that time, I thought that it would be very boring as I ever had joined this program 3 years ago. With lack of "spirit", I joined this program in order to fulfill my duty as a student. However it was going to change when I got there.

We went there by bus called "Tunggal Dara Putera". It looked as if it had run into something. The front mirror was broken. But it wasn't the worst thing. The worst thing was the AC and the DVD player were out of order. Arrrrggggghhhhh.....

The next day, I reached Danan, Wonogiri. There was a beautiful small church called "St. Ignatius". There, we had our breakfast which was "pecel" and I loved it. After having our breakfast, we were seperated to each village.

My village was "Watuireng" which meant "Batu Hitam". The youth there called it as "Black Stone". Hahahaahha..... . There was the place, I could transform part of my bad attitude. And also I made new special friends there, especially "the youth Watuireng catholic group" who was very kind to me.

I spent my time there by going to traditional market, buying new negative films, having reflection, surveying and playing at Panghudi Luhur High School, playing internet, meeting "Mudika Watuireng", jogging together, creating jokes, playing cards, etc. Those activities change me into new person now. The main reason was their simplicity and their happiness even in bad and good condition. Their love to us also made me not to be arrogant and their strong believeness to God that made me become a new person.

I didn't know how to thank people there. Dini, Pudji, Cicil, Dwi, Ario, Mr.Sutino, Mrs. Sony , and many names that I could't write on this posting. Thank's to you all! Looking forward to seeing you again next time!

My arrival to Jakarta was supported by very good bus. It was the same bus but all facilities were working properly that created my "heart school or sekolah hati" become "very perfect".

Thank's to : Mr.Sutino
Mrs. Sony (especially for the food)
Dini
The Watuireng youth catholic group (Cicil, Dwi, Tuti, Pudji, Aryo, etc)